Penyakit tipes merupakan penyakit yang sering terjadi di Indonesia. Dikutip dari Web MD. Penyakit tipes ini memengaruhi lebih dari 21 juta orang disetiap tahunya dan sudah ada 200.000 orang meninggal akibat penyakit ini. Maka dari itu, penyakit ini tidak bisa dianggap remeh, terlebih jika menyerang anak-anak.
Tipes adalah penyakit yang disebabkan oleh bakteri salmonella tyhphi. Bakteri ini menular melalui makanan dan minuman yang telah terkontaminasi.
Gejala demam pada anak yang harus diwaspadai yaitu adanya demam tinggi yang berlangsung hingga dua sampai tiga minggu kedepan. Sakit kepala, kelelahan berlebih, tubuh menggigil, diare. Jika masih terjadi dan memasuki minggu ketiga, biasanya akan menunjukkan gejala seperti mengigau dan sulit berkonsentrasi. Jika hal ini terjadi, maka sudah memasuki tahap kritis dan harus ditangani secepatnya sebelum menimbulkan komplikasi.
Untuk mencegah penyakit tipes, maka diperlukan vaksin tifoid pada anak. Menurut anjuran Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), vaksin tifoid sebaiknya diberikan untuk anak diatas usia dua tahun dan selanjutnya diulang setiap tiga tahun.
Vaksin tifoid dilakukan untuk mencegah penyakit. Namun, vaksin tidak selalu efektif 100%. Maka dari itu, anda juga harus memastikan bahwa kerbersihan diri dan si kecil serta makananya tetap terjaga supaya tidak terkena bakteri salmonella.
Seberapa efektifkah vaksin tifoid dalam mencegah penyakit tipes ?
Menurut Centers for Disease Control and Prevention (CDC), persentase keberhasilan vaksin yang diberikan pada anak bisa berbeda-beda yakni sebesar 90-100 Persen tergantung kondisinya. Meski begitu, saat seorang anak sudah mendapatkan vaksin tifoid, kemudian ia terserang demam tifoid dikemudian hari maka gejala yang dialaminya akan lebih ringan daripada anak yang belum mendapatkan vaksin tifoid. Semoga informasinya bermanfaat bagi anda!
0 comments:
Post a Comment